Aceh Tamiang - Pada era digital saat ini, kemampuan iterasi menjadi salah satu kunci utama dalam menghadapi tantangan global. Untuk menghadapinya, masyarakat harus memiliki kemampuan, inovasi, kreatifitas dan karakter. Guna mendukung kemampuan literasi tersebut, kampung (desa -red) dianggap sebagai tempat yang tepat untuk dimanfaatkan dalam mengembangkan SDM dan ekonomi masyarakat.
Menyahuti hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan bekerjasama dengan Dinas Perpustakaan & Kearsipan Aceh mengadakan :Sosialisasi Regulasi Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial," di Aula Hotel Sederhana Kecamatan Karang Baru, Rabu (20/11/2024).
Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Drs. Maddiah, M.Pd, yang mewakili Pj. Bupati Aceh Tamiang dalam arahannya mengatakan, peningkatan kemampuan literasi menjadi prioritas utama dan program ini, yang tidak hanya berfokus pada pendirian akses informasi, tetapi bagaimana dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pengembangan literasi tersebut.
Kegiatan yang dihadiri oleh para Datok Penghulu dan Perangkatnya, diharapkan dapat memanfaatkan Perpustakaan Kampung sebagai Tempat mengembangkan SDM dan ekonomi masyarakat, salah satunya melalui program tranformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial.
Kegiatan yang dihadiri oleh para Datok Penghulu dan Perangkatnya, diharapkan dapat memanfaatkan Perpustakaan Kampung sebagai Tempat mengembangkan SDM dan ekonomi masyarakat, salah satunya melalui program tranformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial.
"Ini kegiatan yang luar biasa, dan seharusnya disambut baik pula oleh para Datok Penghulu, di mana ada regulasi-regulasi yang dapat digunakan untuk mengembangkan perpustakaan kampung, yang tidak hanya menjadi tempat penyimpanan buku semata, namun juga dapat dimanfaatkan untuk diskusi bahkan tempat mengembangkan usaha kecil masyarakat," ujarnya.
Dikesempatan tersebut, Maddiah berharap kiranya kegiatan yang dibuat dapat diikuti dengan seksama, tidak hanya sekedar mendengar tetapi bisa melakukan pola kreatif sehingga perpustakaan tidak lagi dipandang sebagai suatu tempat yang membosankan sehingga berdampak lebih baik di masa yang akan datang.
Sebelumnya laporan oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh yang diwakili oleh Kepala Bidang Pembinaan, Pengembangan dan Pengawasan, Montie Syurga, mengatakan tujuan dari kegiatan ini yakni, memberikan pemahaman kepada para Datok Penghulu tentang penggunaan dana desa untuk pengelolaan perpustakaan kampung, membangun pemahaman tentang pentingnya literasi untuk mendorong kesejahteraan dan membangun pemahaman tentang pentingnya sinergi multi stakeholders untuk pengembangan perpustakaan serta membangun komitmen bersama untuk mendukung pelaksanaan transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial yang berkelanjutan.
Dikatakan Montie, peserta kali ini sebanyak 50 (lima puluh) Orang terdiri dari Pengelola, Datok Penghulu dan Sekretaris Kampung. Selanjutnya pemateri pada kegiatan ini yakni dari Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Aceh Tamiang, dan Kamaruddin Andalah, Widyaiswara Pada Badan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Aceh.
"Sebagai informasi, alhamdulillah dari tahun 2019 hingga saat ini Pemerintah Aceh telah mereplikasi 154 Perpustakaan Desa yang tersebar di 16 Kabupaten/Kota di Aceh. Sedangkan program Tranformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial telah terlaksana di 23 Kabupaten/Kota di Aceh," pungkasnya.
Wartawan : M. Andre
Editor : Rahmat AP